KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Pembiayaan Bank Islam yang berkaitan dengan ekonomi syari’ah. Dan
juga saya berterima kasih pada Bapak Anggi Pratama, SE selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Pembiayaan Bank Islam yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap
tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai pengertian Manajemen, pengertian ekonomi syari’ah, pengertian ekonomi
secara umum, pengertian tentang pembiayaan bank islam, dan perbedaan antara
bunga dan bagi hasil.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..……..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….........……ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
B.
TUJUAN…………………………………………………………………….…1
BAB II :
ISI/PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PERMINTAAN, PENAWARA, DAN HARGA………………………………………………………………….……2
B.
HUKUM
PERMINTAAN DAN PENAWARAN………………………………………......................................7
C.
FUNGSI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN………………………………………......................................8
D.
HARGA
KESEIMBANGAN……………………………………………..…12
BAB III : PENUTUP
A.
KESIMPULAN………………………………………………………………15
B.
KRITIK
DAN SARAN………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemukan
istilah permintaan dan penawaran juga harga. Ketika dua orang atau lebih sedang
berbincang-bincang dalam menentukan harga pas pada suatu barang, maka secara
otomatis pastinya permintaan dan penawaran telah terjadi diantara mereka.
Dengan adanya permintaan dan penawaran, maka dengan
sendirinya mekanisme pasar akan terwujud sehingga harga pasar dapat ditentukan.
Harga akhir dari suatu barang yang tercapai dari kegiatan tawar-menawar serta
minta-meminta antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan
(equilibrium price).
Akan tetapi, permintaan, penawaran serta harga yang
mungkin muncul tidaklah menetap, ia bisa saja mengalami perubahan atau
pergesaran nila yang ditimbulkan oleh mekanisme pasar dan beberapa faktor
internal ataupun eksternal lainnya.
B. TUJUAN
Dengan mempelajari serta memahami isi makalah ini,
diharapkan agar kita mampu memahami yang namanya istilah permintaan, penawaran
serta penentuan harga yang akan terjadi di pasaran, di lingkungan luar lainnya
dan terlebih-lebih di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengan memahami materi ini juga, kita dapat tahu
tentang seluk beluk lahirnya pasar, mekanisme pasar, lahirnya harga, dan
bagaimanakah pergesaran-pergesaran atau perubahan elastisitas permintaan,
penawaran dan juga harga dalam kehidupan kita sehari-hari.
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERMINTAAN, PENAWARAN DAN
HARGA.
Di setiap transaksi perdagangan
dalam ekonomi pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran (supply),
harga dan kuantitas akan suatu barang atau jasa yang saling mempengaruhi
satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan
membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah
barang).
Berikut
sedikit penjelasan tentang permintaan, penawaran, hukum permintaan dan
penawaran, faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran serta tentang
harga keseimbangan.
1.
Pengertian Permintaan (demand)
Permintaan adalah jumlah barang/jasa
yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga
dalam jangka waktu tertentu dengan menganggap faktor yang mempengaruhinya
konstan/tetap (ceteris paribus).
·
Jenis-jenis
permintaan antara lain sebagai berikut :
1.
Berdasarkan
daya beli
-
Permintaan
efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan
melakukan transaksi.
-
Permintaan
potensial, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli
tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan
transaksi).
-
Permintaan
absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
2.
Berdasarkan
jumlah yang melakukan permintaan
-
Permintaan
individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
-
Permintaan
kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat yang
bersamaan (penjumlahan permintaan individu).
·
Faktor
faktor yang mempengaruhi permintaan
Berikut
ini faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
§ Harga
barang itu sendiri
Harga barang akan mempengaruhi jumlah barang
yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat,
sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
§ Harga
barang substitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi)
ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang
substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut.
Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan
barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga
kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak
bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
§ Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat
memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang
komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang
untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
§ Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang
diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa.
Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa
juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk
membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama Rp200.000,00 hanya
dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil dagang minggu kedua
Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.
§ Selera
konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat
memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang
tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat
pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang
dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang
tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game
akan meningkat.
§ Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen
berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu
barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat
terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap
barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau
jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan meningkatnya curah hujan maka
intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin meningkat. Konsumen akan bersedia
membeli jas hujan hingga Rp25.000,00 walaupun kenyataannya harga jas hujan
Rp15.000,00.
§ Perkiraan harga di masa depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa
harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli
karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen
memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah
barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak
mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
§ Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah
barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak,
maka barang yang diminta akan meningkat.
§ Usaha-
usaha produsen meningkatkan penjualan
Dalam perekonomian modern, bujukan para
penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi
masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu barang
baru & untuk barang/ produk lama,
pengiklanan akan mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut. Usaha
promosi penjualan lainnya seperti pemberian hadiah dan pemberian potongan harga
sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak daripada biasanya.
§ Distribusi
Pendapatan
Jika terdapat sebagian kecil masyarakat yang menguasai lahan
perekonomian, maka distribusi pendapatan akan buruk sehingga daya beli secara
umum melemah yang mengakibatkan permintaan tehadap suatu barang menurun.
2.
Pengertian
Penawaran (supply)
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan
oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu.
·
Jenis-jenis Penawaran
§ Penawaran individu adalah penawaran yang
dilakuakan oleh satu orang penjual dan
atau produsen.
§ Penawaran pasar adalah penjumlahan
dari penawaran individu.
·
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Penawaran
Penawaran dan produksi mempunyai
hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan
produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran.
a.
Harga
barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah
barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang
ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00,
maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b.
Harga
barang pengganti
Apabila harga barang pengganti
meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual
berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang
ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat
menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual
lebih banyak menjual teh.
c.
Biaya
produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan
meningkat.
d.
Kemajuan
teknologi
Kemajuan teknologi sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi
yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi
dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.
Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun
dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan
biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap
yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula
pasir lebih banyak.
e. Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan
pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan
berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f.
Perkiraan
harga di masa depan
Perkiraan harga di masa datang
sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan
memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat
tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi
barang dan jasa, karena takut tidak laku.
g.
Jumlah Pedagang/Penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk
tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
3.
Pengertian Harga
Harga
adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang
dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau
jasa berikut pelayanannya.
B.
HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
·
Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris
paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin
banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan
semakin sedikit juga sebaliknya.
Semua ini terjadi karena semua ingin
mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila
harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang
dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba
memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat
semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan
mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.
Ø Hukum permintaan
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta
sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan
demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum
permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku
jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Ø
Hukum
Penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak
jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila
faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
C.
FUNGSI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
·
Fungsi
Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang
menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan adalah suatu kajian
matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. Fungsi
permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik
maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga
barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. Jadi hubungan
antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik,
sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk
umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut :
Qd = a – bPd
atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
Dimana
:
a
dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b
= ∆Qd / ∆Pd
Pd
= harga barang per unit yang diminta
Qd
= banyaknya unit barang yang diminta
Syarat,
P ≥ 0, Q ≥ 0,
Untuk
lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
1. Pada saat harga Jeruk
Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak 1000Kg,
tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan
jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Jawab :
Rumus :
P – P1
Q – Q1
—— = ——–
P2 – P1
Q2 – Q1
Dari
soal diatas diperoleh data :
P1
= Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2
= Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
Untuk
menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui
dua titik, yakni :
y
– y1 x – x1
——
= ——–
y2
– y1 x2 – x1
dengan
mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P -
P1 Q – Q1
——-
= ——–
P2
– P1 Q2 – Q1
mari
kita masukan data diatas kedalam rumus :
P -
5.000
Q –
1000
———————–
= —————-
7.000
-
5.000
600 – 1000
P
–
5.000
Q – 1000
———————–
= —————-
2.000
-400
P
- 5.000 (-400) = 2.000 (Q – 1000)
-400P
+ 2.000.000 = 2000Q – 2.000.000
2000Q
= 2000.000 + 2.000.000 – 400P
Q
= 1/2000 (4.000.000 – 400P)
Q = 2000 – 0,2P
============
Jadi, dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 – 0,2P
·
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran
adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah
barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen
untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut
hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus
(faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan
naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan
juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang
yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi
penawaran selalu positif.
Bentuk
umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0
Untuk
lebih memahami tentang fungsi penawaran, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
1. Pada saat harga durian Rp. 3.000
perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat
harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi
200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab
:
dari soal
diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 =
3.000 Q1 = 100 buah
P2 =
4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam
rumus persamaan linear a:
P – P1 Q – Q1
——–
= ———
P2 –
P1 Q2 – Q1
P –
3.000 Q – 100
————–
= ————-
4.000 –
3.000 200 – 100
P –
3.000 Q – 100
————–
= ————-
1.00
100
(P –
3.000)(100) = (Q – 100) (1.000)
100P – 300.000 = 1.000Q – 100.000
1.000Q = -300.000
+ 100.000 + 100P
1.000Q =
-200.000 + 100P
Q = 1/1000
(-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh
Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
D.
HARGA KESEIMBANGAN
Proses tawar-menawar merupakan cara
yang paling banyak dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam menetapkan harga.
Harga suatu barang terbentuk apabila tercapai kesepakatan antara pembeli dan
penjual.
Harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium
price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Keseimbangan harga di pasar tercapai
apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan
kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.
Dalam harga keseimbangan berlaku
hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih
besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah
penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun
Untuk
lebih jelasnya, perhatikan tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat dibuat kurva sebagai berikut :
Kurva
harga keseimbangan.
Rumus Harga Keseimbangan
Qd
= Qs atau Pd = Ps
Contoh soal :
1.
Tentukan
jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10
– 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab :
Keseimbangan
terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 – 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita
masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q
= 10 – 0,2(30)
Q
= 10 – 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan
jumlah barang
(Q) = 4.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi berdasarkan pembahasan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian Permintaan (demand) adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan
mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu
tertentu dengan menganggap faktor yang mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris
paribus). Sedangkan pengertian Penawaran (supply) adalah sejumlah barang atau
jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu
tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah Harga barang itu
sendiri, harga barang substitusi(pengganti), harga barang
komplementer(pelengkap), pendapatan, selera konsumen, itensitas kebutuhan
konsumen, perkiraan harga dimasa depan, jumlah
penduduk, usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan, dan distribusi
pendapatan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah harga
barang itu sendiri, harga barang pengganti, biaya produksi, kemajuan teknologi,
pajak, perkiraan harga dimasa depan dan jumlah pedagang/penjual. Harga adalah
nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan
oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa berikut
pelayanannya. Harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price)
adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan.
B.
KRITIK DAN SARAN
Demikianlah isi pembahasan dari makalah ini, namun
sebagai manusia yang tidak sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta
kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya baik dalam dari segi isi,
pengetikan, dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu beribu ma’af kami harapkan,
kiranya ia bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala masukkan,
tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima kasih..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar